Kamis, 03 November 2011 By: Bhayangkari08

KELAPA SAWIT


Dalam kehidupan kita sehari-hari tentu kita tidak dapat dipisahkan dari minyak goreng. Banyaknya produk minyak goreng menyebabkan berkembangnya pembukaan lahan atau perkebunan kelapa sawit. Begitu banyak tanah rakyat yang dirampas dan diklaim secara sepihak oleh perusahaan-perusahaan produsen minyak goreng. Bagaimana pemerintah dan rakyat mampu menerima keadaan seperti ini. Banyak warga yang protes karena lahannya di ambil oleh pihak perusahaan.
Sementara itu para pihak berwenang pejabat pemerintahan dan para antek-anteknya merasa  tidak terbebani oleh masalah-masalah seperti ini. Mereka justru telah senang mengeluarkan peraturan-peraturan program yang lebih bersifat opini belaka, karena hingga saat ini nyaris tidak ada perubahan baik  pada masyarakat yang tertindas maupun pihak masyarakat yang semakin kekenyangan.
Seperti misalnya seorang anak bernama Bayu yang tinggal di Sekayam, Kabupaten Sanggau yang turut merasakan dampak negati dari adanya pembukaan lahan kelapa sawit tersebut. “Sekarang tanah di tempat kami menjadi tandus, pemandangan yang tidak indah seperti dulu, dan air nya tidak jernih lagi”.
Masyarakat terus mengharapkan pergerakan dari pemerintah agar keadaan yang seperti ini segera di perbaiki sehingga masyarakat dapat merasakan suasana alam yang seperti dulu mereka rasakan

0 komentar:

Posting Komentar